Jumat, 14 Agustus 2009

Pontianak Japanese Lunatic Community



Pernah mendengar Harajuku? Yup! Harajuku berasal dari nama kota kecil di jepang yang masyarakat mudanya bergaya super aneh. Bukan meniru gaya tokoh karakter anime atau kartun tetapi mereka memang membuat tokoh dan gaya diri sendiri yang super aneh.
Karena itu, masyarakat dari kota Jepang lainnya bahkan dari negara lain menyebutnya "Harajuku Style". Bahkan sampai saat ini banyak masyarakat jepang menjadikan trend center gaya harajuku tersebut.

"Nah, kalau melihat gambar di atas yang masing-masing bergaya narsis, cute, sok jago dan keren. Kayaknya tidak memiliki tampang-tampang jepang deh?" Emang bener, mereka semua bukan orang-orang jepang tetapi orang-orang yang negaranya pernah di jajah sama jepang. Hihihiiii... Yup, JILUCI atau Japanese Lunatic Community itu adalah nama dari komunitas penggila jepang Kalimantan Barat. "Ngomong-ngomong Lunatic itu apa ya?" Sebenarnya di ambil dari kata Runatic, karena jepang nggak ada yang namanya ejaan "L" jadi mereka menyebutnya JIRUCI dan Runatic yang artinya Penggila.
Komunitas yang resmi terbentuk pada tanggal 11 November 2007 ini memang beda banget uniknya dengan komunitas style yang ada di kota Pontianak.
"Berwal dari hobi yang sama dengan temen seperti: main game, nonton anime, dengerin musik Jepang dan suka menggambar toko manga dan suka bergaya jepang atau harajuku. Terinspirasi untuk membuat komunitas harajuku style ini." Ungkap Kire ketua JILUCI saat ini.

Emang bener sih di Pontianak sudah banyak yang namanya komunitas style seperti: komunitas hip-hop dengan gaya maching dan kling yang lebih menonjolkan nge-dance atau street dance dan gravity atau seni coret tembok, komunitas punk dengan gaya serem, penuh dengan rantai dan tindik, dan berambut mohawk yang lebih menonjolkan musik punk atau nge-bandnya, komunitas emo yang bergaya cool, kalem, dan berambut panjang melepet yang lebih menonjolkan seni fotografi dan majang di friendster.
"Nah, kalau JILUCI sendiri gimana?." Nggak Kalah hebat dan keren! JILUCI yang bergaya ala harajuku dengan berciri khas kostum tabrakan warna, aneh, dan gado-gado tampak aneh. Tetapi setelah dilihat-lihat dengan penuh penghayatan mata tajam ternyata gayanya asik, keren dan nyentrik juga ya? JILUCI yang lebih menonjolkan bakat menggambar manga, bermain musik dengan alunan jepang atau nge-band, dan mendisain kostum dapat menggabarkan masuk ke dunia kartun atau dongeng.

Komunitas yang sering ngumpul 2 minggu sekali di depan Audit UNTAN, Taman Anggrek dan jalan-jalan pamer gaya di Megamall ini mempunyai anggota berjumlah lebih dari 30 orang dan yang hanya aktif sejumlah 27 orang. Dengan timbangan cowok 80% dan cewek 20% dan mayoritas pelajar.
Kegiatannya cuman nampang dan jalan-jalan ke mall aja? Tanya PEMIMPI.
"Enggak kok, komunitas kami sering berpartisipasi dalam kegiatan kampus, bulan lalu bekerjasama dengan fakultas ekonomi UNTAN menggarap festival japanese music dan lomba menggambar tokoh manga. biarpun gagal karena enggak dapat dana dan sponsor tetapi kami tetap berusaha membuat kegiatan positif di komunitas kami. Untuk pandangan kedepan sih, mengingat kawan-kawan mempunya bakat disainer kami berencana membuat Butik gaya harajuku sendiri." Semangat Kire sambil kesakitan karena bibirnya berdarah sehabis mencukur kumis.
Wah, asik-asik juga kegiatannya. Lalu bagi kamu-kamu yang mau gabung di komunitas ini cukup menghubungi kontak ketuanya ke nomor 085252644843 atas nama Kire. ;p

Ohya, Selamat buat para anggota JILUCI yang udah berpartisipasi dan menjuari COSPLAY pada acara Japanese Summer Festival kemarin!

1 komentar:

Buka Mata di Dunia Multimedia